Di saat jamaah haji dilanda musibah, bukannya mendoakan dan instropeksi, kelompok Syiah dan Wahabi malah berulah. Mereka, Syiah dan Wahabi, malah saling tunjuk menuding satu sama lain sebagai biang kerok penyebab tragedi Mina 1436 H. Lihatlah berbagai media di Indonesia yang menyalahkan satu dengan lainnya.
Yang sangat disayangkan adalah umat Islam di Indonesia begitu mudahnya terprovokasi oleh media-media yang disetir kelompok sekte Syiah dan Wahabi. Pemberitaan yang muncul ditelan mentah-mentah tanpa cek klarifikasi dan mengamati sumber pemberitaan. Alhasil, tidak sedikit muslim Indonesia yang berfaham ahlussunnah wal jamaah (Aswaja) ikut-ikutan termakan media Syiah dan Wahabi. Kita tentu tidak ingin ini berlanjut, saling menyalahkan yang berujung saling menjelekan dan menghina hingga timbul fitnah. Na'udzubillah.
Mari kita cermati bersama dan jadilah umat Islam yang cerdas yang tidak mudah terpengaruh berbagai media propaganda yang sengaja ingin memasukan konflik Syiah vs Wahabi ke tanah air tercinta. Jangan jadi umat Islam kagetan, yang sedikit-sedikit heboh, dan ikut-ikutan terbawa arus media.
Yuk kita cermati bersama....
Setelah tragedi Mina, muncul spekulasi berbagai penyebabnya yang dihembuskan banyak media. Pertama, media-media di Indonesia menuding penyebab terjadinya tragedi Mina adalah akibat konvoi Putra Mahkota Arab Saudi. Akibat konvoi tersebut, jamaah haji tiba-tiba berhenti mendadak dan ini menyebabkan penumpukan jamaah, saling berdesak-desakan dan terjadilah tragedi Mina yang menelan ratusan korban jiwa. Spekulasi pertama ini muncul beberapa jam bahkan beberapa menit setelah kejadian. Darimana sumber asal muasal spekulasi pertama ini? Ternyata media-media di Indonesia itu mengambil sumber itu dari media ABNA, yang berkedudukan dan berafiliasi dengan Iran. ABNA sendiri disebutkan mengambil sumber dari media Libanon. Dan kita tahu ABNA sebagai media propaganda Iran yang menganut madzhab Syiah. Tidak heran, media ABNA ini begitu gencar mengkritik dan menyalahkan Arab Saudi atas tragedi Mina, yang merupakan lawan politiknya. Dari pemberitaan ABNA ini kemudian menyebar di Indonesia. Termasuk pemberitaan 28 petugas haji yang katanya dihukum pancung. Muslimin Aswaja berpikirlah cerdas karena media ABNA ini adalah salah satu bagian media propaganda milik Syiah. Jangan mau kita diadudomba oleh Syiah dengan menelan mentah-mentah pemberitaan mereka.
Mari kita lanjutkan ke spekulasi kedua....
Tidak mau ketinggalan dengan Syiah yang lebih dahulu menyebarkan propagandanya, media-media Wahabi di Indonesia pun ramai-ramai menebar fitnahnya. Media Wahabi menuding Syiah adalah penyebab tragedi Mina. Dikatakan media Wahabi, jamaah haji asal Iran tidak mematuhi instruksi atau aturan dalam berjalan menuju atau keluar tempat jumrah. Jamaah tidak disiplin sehingga terjadilah tragedi naas tersebut. Bahkan disebutkan ada videonya demi mendukung aksi fitnah Wahabi.
Darimana sumbernya? Media wahabi di Indonesia ternyata serentak pertama kali mengambil sumber dari situs SABQ, media berbahasa Arab dengan tajuk Arab Saudi Newspaper Online. Kami pun menelusuri media Sabq tersebut. Ternyata itu media abal-abal. Media online Sabq tidak ada alamat kontak yang jelas, hanya berupa kontak Form, banyak ditemukan link yang tidak dapat di klik,
bahkan banyak link-link yang kosong dengan halaman kosong, sampai link pencarian Search nya pun rusak tidak ditemukan form pencariannya. Masih percaya dengan media abal-abal ini? Media inilah yang menjadi mula-mula sumber pemberitan website Wahabi, yang berafiliasi dengan Wahabi Salafi Arab Saudi. Anda bisa lihat sendiri website-website wahabi salafi di Indonesia yang serempak ramai-ramai memberitakan kesalahan jamaah Iran. Padahal di media luar negeri ternama tidak ada satu pun pemberitaan tentang hal tersebut dan hanya ada di Indonesia. Unik bukan? Sama halnya dengan Syiah, berbagai cara pun dihalalkan oleh Wahabi. Dan kita sebagai muslim Aswaja harus cerdas, bahwa media-media wahabi di Indonesia adalah kaki tangan Arab Saudi yang menganut madzhab Salafi Wahabi. Jangan mau kita diadudomba oleh Wahabi.
Syiah dan Wahabi merupakan benalu yang ingin merusak Islam dari dalam, yang ingin meruntuhkan Islam ahlussunnah wal jamaah. Kedua sekte bentukan Yahudi ini mesti kita hindari dan jauhi. Namun, kita tetap harus mengedepankan akhlak dalam menghadapi Syiah dan Wahabi.
Kepada saudaraku, seluruh umat Islam Indonesia khususnya muslimin ahlussunnah wal jamaah (Aswaja), marilah kita jaga Islam di negeri kita. Waspadalah konflik Syiah vs Wahabi yang ingin diadopsi di Indonesia. Cukuplah konflik di negara Timur Tengah menjadi pelajaran bagi kita.
Ketahuilah tujuan dibenturkannya Syiah vs Wahabi di Indonesia adalah satu, ingin menghancurkan Islam Aswaja. Kita jangan mau termakan isu propaganda yang digencarkan media Syiah maupun Wahabi. Media Syiah seperti Arrahmahnews, IslamTimes, ABNA Indonesia, IRIB Indonesia, dll begitu brutalnya menyalahkan Arab Saudi sebagai satu-satunya pihak yang bertanggungjawab.
Sementara media Wahabi seperti Arrahmah, Voa-Islam, Nahimunkar, Panjimas, GemaIslam, Kiblat, Tabayyunnews, Islampos, PKS Piyungan, dll begitu ghuluwnya mendewa-dewakan "tuannya" Arab Saudi seolah negeri wahabi tersebut bersih dari kesalahan. Sampai sekarang, kedua media tersebut (yang berafiliasi dengan Syiah dan Wahabi), masih terus saling menuduh dan menyalahkan dengan membuat spekulasi-spekulasi baru, alasan baru, dan bukti pembenaran yang baru.
Saatnya kita dewasa menjadi muslim Aswaja yang cerdas, yang tidak mudah terbawa arus, tidak mudah ikut-ikutan media khususnya media Syiah dan Wahabi, dan tidak mudah menyalahkan meskipun dengan pihak yang kita benci. Cukuplah menjadi muslim Aswaja yang kuat, yang tidak sedikit-sedikit heboh dan kagetan. Stop menyebarkan berita-berita hoax, berita tidak jelas, berita fitnah, berita yang suka menuduh pihak lain dan merasa paling benar sendiri. Khususnya yang saat ini terjadi tentang tragedi Mina, stop menyebarkan berita yang menyalahkan pihak tertentu, hati-hatilah akan fitnah. Janganlah ikuti permainan iblis. Jadilah muslim Aswaja yang berakhlak seperti Sayyidina Rasulullah, bukan seperti Syiah Rafidhah dan Wahabi Salafi yang suka bermusuhan dan menebar kebencian dan fitnah.
Jaga ukhuwah umat Islam. Jaga Islam kita, jaga Islam Aswaja dan NKRI kita. Dan waspadalah terhadap kelompok yang ingin menebar konflik Syiah vs Wahabi di Nusantara. Jangan termakan yel-yel propaganda yang mengatakan "Syiah Bukan Islam" atau "Wahabi Takfiri" (Lihat:http://www.elhooda.net/…/bahaya-propaganda-yel-yel-syiah-b…/).
Bersama kita bisa menjaga Islam Aswaja.
INGATLAH INI SEMUA PERMAINAN SYIAH DAN WAHABI YANG INGIN MENGHANCURKAN ASWAJA. KITA SEBAGAI MUSLIM ASWAJA, SEBAIKNYA HINDARI MENYEBARKAN LINK WEBSITE SYIAH DAN WAHABI. DAN TIDAK PERLU KITA IKUT-IKUTAN MENCARI KESALAHAN DAN MENUDUH ORANG LAIN SEBAGAI PENYEBAB TRAGEDI MINA. ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA YANG MAHA TAHU SEGALA SESUATU.
Tetap ikuti jejak Guru-Guru kita, para Habaib kita, para Kiai kita, yang mengikuti akhlak Rasulullah. Kita doakan para jamaah haji di sana, baik yang telah wafat, yang sakit, yang luka-luka, tersesat, ataupun yang sehat wal afiyat agar selamat dunia akhirat.
Salam Ukhuwah....
SEBARKAN KEPADA SAUDARA-SAUDARA KITA MUSLIM ASWAJA
Silahkan yang belum tahu tentang syiah atau anti syiah, saya sarankan untuk membaca tulisan dari link dibawah ini sebagai referensi dan bentuk tabayyun kepada syiah. Jangan sampai anda belum tahu tentang syiah dari sumber syiahnya sendiri, tapi sudah berani memvonis syiah sebagai sesat dan kafir, hanya karena sekedar mendapat info negatif sepihak tentang syiah, lalu ikut - ikutan saja, dan di akhirat kelak anda akan menyesalinya dengan penyesalan yang terbesar, karena bisa jadi tuduhan kafir itu jika tidak benar maka akan berbalik mengenai si penuduh [Shahih, HR. al-Bukhari no. 6104 dan Muslim no.60], dan hal itu sudah terlambat, karena pada saat itu penyesalan sudah tiada guna. Jadi, bacalah catatan di web ini:
BalasHapushttps://simpatisansyiah.wordpress.com/
di web ini hanya ada 1 catatan: "Tabayyun Kepada Syiah: Saya Dari Anti Syiah Menjadi Simpatisan Syiah" saja.
Semoga bermanfaat. :)