Jumat, 09 Oktober 2015

Bacaan Doa untuk Orang Meninggal Dunia

BACAAN DOA SAAT MENDENGAR KEMATIAN SESEORANG

Apabila kita mendengar kabar tentang kematian seseorang, maka berikut bacaan doa yang sebaiknya dibaca:

إنَّا ِللهِ وإنَّا إلَيْهِ رَاجِعُوْن وَإِنَّا إليَ رَبِّنِا َلمُنْقَلِبُون
الَلهُمَّ اكْتُبْهُ عِنْدَكَ ِفي اُلمحِسنِينِ وِاجْعَلْ ِكتابَهُ ِفي ِعلّيِّين
وَاْخلُفْهُ في أَهْلِهِ في الغَابِرين
وَلا تحَرِْمْنا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ



Teks tulisan latin:

Innalillahi wa inna ilaihi raji'un wa inna ila rabbina lamunqalibun
Allahumma uktubhu 'indaka fil muhsinin waj'al kitabahu fi 'illiyyin
wakhlufhu fi ahlihi fil ghabirin
wala tahrimna ajrahu wala taftinna ba'dahu

Artinya: Sesungguhnya kami milik Allah dan kepadaNya kami kembali dan kepada Tuhan kami semua akan kembali.
Ya Allah! Tulislah dia (yang meninggal dunia) termasuk golongan orang-orang yang berbuat kebaikan di sisi Engkau dan jadikanlah tulisannya itu dalam tungkatan yang tinggi serta gantilah ahlinya dengan golongan orang-orang yang pergi dengan ketaatan PadaMu

Catatan: Doa di atas untuk mayit laki-laki. Untuk jenazah perempuan ganti kata "hu" menjadi "ha". Contoh "اكْتُبْهُ" menjadi "اكْتُبْهَا"

DOA YANG LEBIH PENDEK

إنا لله وإنا إليه راجعون اللهم أجرني في مصيبتي واخلف لي خيرا منها

Teks latin: Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Allhumma ajirni fi musibati wakhluf li khoiron minha

Artinya: Sesungguhnya kami milik Allah dan kepadaNya kami kembali. Ya Allah berilah kami pahala atas musibah ini dan gantilah bagiku yang lebih baik dari musibah ini.


DOA UNTUK ORANG YANG WAFAT SAAT AKAN DIKUBUR

Do'a berikut ditujukan pada orang yang mennggal saat (a) akan dibawa ke pemakaman, (b) setelah shalat jenazah atau (c) saat tahlilan 7 hari, ke- 40 hari dst.

Kata "hu" atau "hi" berarti dia atau nya untuk mayit laki-laki. Untuk jenazah perempuan ganti dengan "ha"

Teks tulisan Arab:

اللهم ابدله دارا خيرا من داره واهلا خيرا من اهله وادخله الجنة واعذه من عذاب القبر ومن عذاب النار .
اللـهـم عاملة بما انت اهله ولا تعامله بما هو اهله .
اللـهـم اجزه عن الاحسان إحسانا وعن الأساءة عفواً وغفراناً.
اللـهـم إن كان محسناً فزد من حسناته , وإن كان مسيئاً فتجاوز عن سيئاته .
اللـهـم ادخله الجنة من غير مناقشة حساب ولا سابقة عذاب .
اللـهـم اّنسه في وحدته وفي وحشته وفي غربته.
اللـهـم انزله منزلاً مباركا وانت خير المنزلين .
اللـهـم انزله منازل الصديقين والشهداء والصالحين وحسن اولئك رفيقا .
اللـهـم اجعل قبره روضة من رياض الجنة ,ولا تجعله حفرة من حفر النيران .
اللـهـم افسح له في قبره مد بصره وافرش قبره من فراش الجنة .
اللـهـم اعذه من عذاب القبر ,وجاف ِالارض عن جنبيها .
اللـهـم املأ قبره بالرضا والنور والفسحة والسرور.

نسأل الله العفو و العافيه

Teks tulisan latin:

Allahumma abdilhu daran khoiron min darihi wa ahlan khoiron min ahlihi wa adkhilhul jannata wa a'idzhu min 'adzabin qobri wamin adzabin nar.
Allahumma amilatan bima anta ahluhu wala tu'amilhu bima huwa ahluhu
Allahumma ajizhu anil ihsan ihsanan wa anil isa'ah afwan wa ghufronan
Allahumman inkana muhsinan tujihi min hasanatihi wa inkana musi'an fatajawaz an sayyiatihi
Allahumma adkhilhul jannata min ghoiri munaqoshati hisabin wala sabiqati adzabin
Allahumma insahu fi wihdatihi wafi wahsyatihi wafi ghorbatihi
Allahumma anzilhu munzalan mubarokan wa anta khoirul munzilin
Allahumman anzilhu manazilas siddiqin wasy syuhada was sholihin wahasuna ula'ika rofiqo
Allahumma ij'al qobrohu rodhotan min riyadhil jannah wala taj'alhu hufrotan min hufarin niron
Allahumma ifsah lahu fi qobrihi mudda basharihi wafrusy qobrohu min firasyil jannah
Allahumma a'idzhu min 'adzabil qobri wa jafil ardi an janbaiha
Allahumma amalan qobrohu bir ridho wannur wal fashata wassurur

Nas'alullahal afwa wal afiyah


BACAAN DOA SAAT MENDAPAT MUSIBAH KEMATIAN

Apabila salah satu dari keluarga terdekat kita wafat atau meninggal dunia, baca doa berikut:

إنَّا ِللهِ وإنَّا إلَيْهِ رَاجِعُوْن الَلهُمَّ عِنْدَكَ أَحْتَسِبُ مُصِيْبَتي فَأجِرْنِي ِفيها وَأَبْدِلْني ِمنْها خَيرًا

Teks tulisan latin:

Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Allahumma 'indaka ahtasibu musibati fa ajirni fiha wa abdilni minha khaira

Artinya: Sesungguhnya kami milik Allah dan kepadaNya kami kembali.
Ya Allah aku pasrah padaMu atas musibah ini, maka berilah aku pahala dan gantilah dengan yang lebih baik.


BACAAN DOA TA'ZIYAH (ZIARAH KEMATIAN)UNTUK KELUARGA YANG DITINGGAL

Apabila kita ta'ziyah atau mengunjungi orang yang wafat, maka baca doa berikut saat bertemu dengan tuan rumah atau keluarga yang ditinggalkan (yang tertimpa musibah):

أَعْظَمَ اللهُ أَجْرَكَ وَأحْسَنَ عَزَائَكَ وغَفَرَ ِلمَيِّتِكَ

Teks latin:
A'dzamaallahu ajroka wa ahsana 'aza'aka wa ghafara limayyitika

Artinya: Semoga Allah mengagungkan pahalamu, mengindahkan sabarmu dan memaafkan mayitmu.


KEUTAMAAN BERSABAR SAAT TERTIMPA MUSIBAH

Allah memerintahkan umat Islam untuk bersabar saat tertimpa musibah. Termasuk musibah kematian saat orang yang paling kita cintai meninggalkan kita. Dalam QS Al Baqarah 2:155-157 Allah berfirman

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوفْ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمَوَالِ وَالأنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ{155} الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُواْ إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّـا إِلَيْهِ رَاجِعونَ{156} أُولَـئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَـئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ

Artinya: Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun".
Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.


DOA ZIARAH KUBUR

Saat ziarah ke kuburan, Rasulullah menganjurkan untuk membaca bacaan doa berikut:

- Doa ziarah ke pemakaman umum (dari hadits riwayat Muslim)
السلام عليكم أهل الديار من المؤمنين والمسلمين، وإنا إن شاء الله تعالى بكم لاحقون، نسأل الله لنا ولكم العافية

Teks latin:

Assalamualaikum Ahladdiyar minal mukminin walmuslimin. Wa inna insyaAllah taala bikum lahiqun. Nas'alullaha lana walakum al-afiyah

Artinya: Assalamualaikum wahai Ahli Kubur yang muslim dan mukmin. InsyaAllah kami akan bertemua kalian. Kami meminta Allah agar kami dan kalian diberi kesehatan.

ATAU doa berikut (dari hadits riwayat Tirmidzi:

السلام عليكم يا أهل القبور، يغفر الله لنا ولكم، أنتم سلفنا ونحن بالأثر

Teks latin: Assalamualaikum Ya Ahlal Qubur. Yaghfirullaha lana walakum. Antum salafuna wanahnu bilatsar

Artinya: Assalamualaikum wahai Ahli Kubur. Semoa Allah mengampuni kami dan kalian. Kalian pendahulu kami. Kami akan menyusul.

Inilah 15 Ciri-Ciri Pengikut Ajaran Firqah Wahabi yang Perlu Anda Ketahui

Syiah dan Wahabi adalah dua firqah dalam Islam yang selalu bermusuhan. Sepanjang sejarah, keduanya tidak pernah akur, bagaikan air dan minyak, tidak pernah bisa bersatu. Satu sama lainnya saling mengkafirkan, bahkan hingga kini kedua belah pihak saling bernafsu untuk memerangi dan membunuh pihak lainnya. Lihat saja “Konflik Berdarah” di Iraq, Syria, dan Yaman saat ini, yang telah menjadi “Tragedi Kemanusiaan” yang sangat memilukan dan menyayat hati umat Islam mana pun yang mencintai Wihdah Islamiyyah.


Pengikut Syiah memandang Wahabi lebih berbahaya daripada Yahudi maupun Nashrani dan bahkan melabelinya dengan sebutan “Wahabi Takfiri” karena suka mengkafirkan padahal tidak semua Wahabi demikian. Sementara bagi pengikut Wahabi justru kelompok Syiah lah yang lebih berbahaya daripada Yahudi dan Nashrani sehingga tidak segan-segan Wahabi mempropagandakan “Syiah Bukan Islam” padahal tidak semua Syiah demikian. Keduanya saling serang dan tuduh satu sama lain, sama-sama anti dialog dan anti toleransi antar madzhab Islam. Keduanya selalu menolak bahkan merusak semua upaya pemersatuan umat Islam sepanjang zaman. Tidak heran Sayyidil Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad rahimahullah dalam kitab “Tatsbiitul Fu-aad” juz 2 halaman 227 menyatakan keduanya bagaikan “Kotoran Unta yang dibelah dua.” (Lihat: Bahaya Propaganda Yel-Yel “Syiah Bukan Islam” dan “Wahabi Takfiri”).

Untuk itulah mengenal Syiah dan Wahabi adalah perkara penting agar tidak terjerumus dan ikut-ikutan firqah tersebut. Dalam kita mengenal Syiah itu jauh lebih mudah ketimbang mengenal Wahabi karena Syiah tidak mengaku-ngaku sebagai kelompok ahlussunnah wal jama’ah. Siapapun orangnya yang menghina Sahabat Nabi baik mengaku Syiah atau bukan maka ia termasuk golongan di luar ahlussunnah wal jama’ah. Lain halnya dengan Wahabi yang sering mengklaim dirinya sebagai kelompok ahlussunnah wal jama’ah sehingga seringkali sulit terdeteksi. Meski demikian, muslimin ahlussunnah masih dapat dengan mudah untuk mengenal mana Wahabi dan mana yang bukan Wahabi melalui 15 ciri-ciri yang akan disebutkan dibawah. Dan perlu diketahui biasanya pengikut Wahabi ini tidak hanya menganggap diri sebagai pengikut ahlussunnah wal jama’ah tetapi juga terkadang menyebut dirinya sendiri sebagai kelompok Muwahhidun, Penegak Tauhid, Pemurni Tauhid, Pemberantas TBC (Takhayul, Bid’ah dan Khurafat), Pengikut Salaf, Pengikut Manhaj Salaf, Salafi, dan lain sebagainya. (Lihat: Biografi Lengkap Pendiri Wahabi Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab).

Mengingat pentingnya mengenal kelompok Wahabi maka di sini kami coba uraikan perkara-perkara atau ciri-ciri mengenai ajaran yang dianut Wahabi. Setidaknya ada 15 perkara atau ciri-ciri (atau bisa lebih) yang mana apabila terdapat pada diri seseorang maka tidak diragukan lagi sebagai pengikut Wahabi. Berikut ciri-cirinya:


  1. Bukan semua individu yang meninggalkan bacaan Qunut itu dikira sebagai Wahabi, tetapi siapa saja yang menyerupakan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan makhlukNya dan mensifatkanNya dengan anggota maka tidak diragukan lagi ia adalah Wahabi. (Lihat: Kitab Tanbihat Fi Rad ‘Ala Man Tawwala al-Sifaat, Karangan Ibn Baz, terbitan Riasah ‘Ammah Lilifta’, Riyad, hlm 19).
  2. Bukan semua individu yang meninggalkan Shalat Sunnah Qabliyyah sebelum Jum’at itu dikira sebagai Wahabi, tetapi siapa saja yang mengkafirkan al-Asy’ariyyah dan al-Maturidiyyah serta menghalalkan darah mereka itu maka tidak diragukan lagi ia adalah Wahabi. (Lihat: Kitab Min Masyahir al-Mujaddidin Fi Islam, terbitan Riasah ‘Ammah Lilifta’, Riyadh, hlm 32. Kitab Fathul Majid karangan Abdul Rahman, terbitan Maktabah Darul Salam Riyadh, hlm 353. Kitab Manhaj Asya’irah fil Aqidah, karangan Dr Safar al-Hawali, hlm 5, 16 dan 29. Kitab Lal-Maturidiyyah Wamauqifuhum Minal Asma’ Wa Sifaat, karangan Syamsul Salafi al-Afghani, 10,11 dan 44. Kitab al-Tauhid, terbitan tahun 1423 H, hlm 66-67, dimana ulama Wahabi Soleh Fauzan al Wahhabi berkata: فهؤلاء المشركون هم سلف الجهمية والمعتزلة والأشاعرة “Maka golongan musyrik tersebut adalah salaf firqah al-Jahmiyyah, al-Muktazilah dan al-Asya’irah (Asy’ariyyah)”.
  3. Bukan semua individu yang tidak mengumandangkan adzan sebanyak 2 kali pada hari Jum’at itu dikira sebagai Wahabi, tetapi siapa saja yang mengkafirkan umat Islam yang bertawassul dengan Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam dan menghalalkan darah serta harta mereka maka tidak diragukan lagi ia adalah Wahabi. (Lihat: Kitab al-Tauhid karangan Shaleh Fauzan, hlm 70).
  4. Bukan semua individu yang meninggalkan majelis Tahlil (Tahlilan) kepada si mayyit itu dikira sebagai Wahabi, tetapi siapa saja yang mensifati Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan duduk bersemayam, menetap, bergerak, dan berpindah-randah maka tidak diragukan lagi ia adalah Wahabi. (Lihat: Kitab Fathul Majid, karangan Abdul Rahman bin Hasan bin Muhammad bin Abdul Wahhab, cetakan Darul Salam, Riyadh, hlm 356. Kitab Fatawa Aqidah, karangan Ibn al-Utsaimin, hlm 742).
  5. Bukan semua individu yang mendakwa dan mendengungkan dia mengikut al-Quran dan as-Sunnah itu dikira sebagai Wahabi, tetapi siapa saja yang mengkafirkan orang yang mengikut mazhab-mazhab yang muktabar (seperti madzhab Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam Hanbali), menghalalkan darah mereka serta menganggap taqlid kepada imam-imam mazhab itu adalah syirik maka tidak diragukan lagi ia adalah Wahabi. (Lihat: Kitab al-Din al-Khalish, karangan al-Qanuji, jilid 1 hlm 140 dikatakan: تقليد المذاهب من الشرك “Mengikut mazhab-mazhab yang muktabar adalah syirik”. Dengan ini, mereka telah mengkafirkan mayoritas umat Islam di seluruh dunia pada hari ini dan umat Islam sebelumya yang beramal dan bertaklid kepada mazhab-mazhab yang empat).
  6. Bukan semua individu yang membayar zakat Fitrah dengan mengeluarkan bahan makanan seperti beras itu Wahabi, tetapi siapa saja yang melarang atau mengharamkan perjalanan dengan tujuan untuk menziarahi maqam Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam itu maka tidak diragukan lagi ia adalah Wahabi. (Lihat: Kitab Tahqiq Wal Idhoh Likathir Min Masail al-Haj Wa al-‘Umrah, hlm 88, 89, 90,dan 98).
  7. Bukan semua individu yang meninggalkan ucapan Sayyidina “سيدنا” ketika bersholawat kepada Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam itu dikira sebagai Wahabi, tetapi siapa saja yang mengharamkan majelis Maulid Nabi dan mengkafirkan pelakunya maka tidak diragukan lagi ia adalah Wahabi. (Llihat: Kitab al-Tauhid, karangan Shaleh bin Fauzan, Riyadh, hlm 166 dan 120. Kitab Tahzir Min al-Bid’ah, karangan Ibn Baz, hlm 3, 4, 5 dan 5).
  8. Bukan semua individu yang tidak mengamalkan membaca Quran Surah Yasin (Yasinan) pada malam Jum’at adalah Wahabi, tetapi siapa saja yang mengharamkan bacaan al-Quran kepada orang yang telah meninggal dunia maka tidak diragukan lagi dia adalah Wahabi. (Lihat: Kitab Taujihaat Islamiyyah, karangan Muhammad Zainu, Riyadh. Hlm 137).
  9. Bukan semua individu yang meninggalkan doa dan dzikir setelah shalat itu dikira sebagai Wahabi, tetapi siapa saja yang mengharamkan amalan bertabarruk dengan Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam dan menuduh orang yang melakukannya dengan syirik serta menghalalkan darah mereka maka tidak diragukan lagi ia adalah Wahabi. (Lihat: Kitab Islamiyyah La Wahhabiyyah, karangan Nashir bin ‘Abdul Kareem Al-‘Aqal, hlm 87. Kitab Tahzir al-Sajid Min Ittikhaz al-Qubur Masajid, hlm 68-69).
  10. Bukan semua individu yang tidak melafadzkan niat (seperti niat shalat Usholli, niat Puasa Ramadhan, dll) itu dikira sebagai Wahabi, tetapi siapa saja yang meyakini bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala duduk atau bersemayam di atas ‘Arasy (langit) maka tidak diragukan lagi ia adalah Wahabi. (Lihat: Kitab Majalah Haji, Edisi 9 jilid 11, 1415 Hijriyyah, Makkah 73-74).
  11. Bukan semua individu yang mengatakan bahwa pahala bacaan al-Quran (seperti hadiah Al-Fatihah) tidak sampai kepada si mayyit melainkan dengan cara berdoa itu dikira sebagai Wahabi, tetapi siapa saja yang mengingkari kenabian Adam ‘Alaihis Salam maka tidak diragukan lagi ia dalah Wahabi. (Lihat: Kitab al-Iman bil Anbiya’ Jumlatan, karangan Abdullah bin Zaid, cerakan Maktabah Islami, Beirut. Kitab Syarah Thalathah al-Ushul, karangan Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin, Dar al-Thurauyya Linnasyr, hlm 149).
  12. Bukan semua individu yang melarang pembangunan di atas kuburan yang diwakafkan itu dikira sebagai Wahabi, tetapi siapa saja yang mengkafirkan para Sufi dan menganggap pembunuhan terhadap golongan Sufi adalah suatu perkara yang wajib maka tidak diragukan lagi ia adalah Wahabi. (Lihat: Kitab Majmu’ al-Mufid Min ‘Aqidah al-Tauhid, Maktabah Darul Fikr, Riyadh, hlm 102).
  13. Bukan semua individu yang mensifati Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan istiwa’ dikira sebagai Wahabi, tetapi siapa saja yang mentafsirkan istiwa’ yang warid di dalam al-Quran dengan makna duduk bersemayam (الجلوس) maka tidak diragukan lagi ia adalah Wahabi. (Lihat: Kitab Nazarot Wa Ta’aqubat ‘Ala Ma Fi Kitab Al-Salafiyyah, karangan Shaleh bin Fauzan, Cetakan Darul Watan Riyadh, hlm 40).
  14. Bukan semua individu yang tidak menyebut sifat 20 di dalam kitab-kitab mereka dikira sebagai Wahabi, tetapi siapa saja yang mensifatkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan anggota badan maka tidak diragukan lagi ia adalah Wahabi. (Lihat: Kitab Tanbihaat Fi Rod ‘Ala Man Taawwala al-Sifat, karangan Bin Baz, hlm 19).
  15. Bukan semua individu yang tidak mengusap tangan ke muka setelah berdoa dikira sebagai Wahabi, tetapi siapa saja yang mengharamkan ucapan Shodaqollohul ‘Adzim (صدق الله العظيم) setelah selesai membaca al-Quran, maka tidak diragukan lagi ia adalah Wahabi. (Lihat: Kitab Majalah Buhuth Islamiyyah, terbitan Riyasah Buhuth Al-‘Alamiyyah wa al- Ifta’, Edisi 45 tahun 1416 H, Riyadh, hlm 94. Kitab Taujihaat al-Islamiyyah, karangan Muhammad Zainu, hlm 81. Kitab al-Bahthu wa al-Istiqra’ Fi Bida’ al Qurra’, karangan Dr Muhammad Musa Nasr).

Melalui 15 perkara atau ciri yang telah disebutkan di atas maka kita sebagai pengikut ahlussunnah wal jama’ah dapat dengan mudah membedakan dengan pasti hakikat sebenarnya sipakah Wahabi, mana yang termasuk golongan Wahabi dan mana yang bukan Wahabi. Mungkin masih banyak lagi perkara atau ciri-ciri yang menandakan seseorang itu Wahabi atau bukan, bisa saja lebih dari 15 perkara di atas. Yang jelas, kelima belas ciri-ciri tersebut bisa dijadikan pedoman bagi kita untuk mendeteksi secara dini “kewahabian” dalam diri sendiri atau orang lain agar tidak terjerumus lebih jauh ke dalam firqah tersebut karena kadang kala seseorang itu sudah terpengaruh faham Wahabi tetapi tidak disadari. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala melindungi kita dan keluarga kita dari fitnah akhir zaman, fitnah Syiah, fitnah Wahabi, fitnah Yahudi Nasrani, dan fitnah Dajjal.

Kamis, 08 Oktober 2015

Demi Selamatkan Ayah, Gadis 15 Tahun Pakai Kostum Sapi Setiap Hari

Hati anak mana yang tak prihatin dan tergerak ketika melihat orang tua dalam kesulitan. Sebagai anak yang baik dan patuh pada orang tua, ketika melihat orang tua susah atau sakit, sebagai anak kita diwajibkan untuk membantu. Dan pastinya, bantuan itu dilakukan tanpa pamrih sedikit pun. Kali ini, kisah menggetarkan hati sekaligus mengharukan dialami oleh seorang anak gadis berusia 15 tahun bernama Hao Dongdong asal Provinsi Anhui.



Dikutip dari laman shanghaiist.com, gadis ini telah memberikan kasih sayang luar biasa dan tanpa pamrih untuk sang ayah. Bagaimana tidak luar biasa, di saat anak-anak yang lain asik bermain, ia harus berusaha mengumpulkan uang untuk pengobatan sang ayah, Hao Xinli. Dari laporan yang ada, sang ayah sedang menderita penyakit langka yakni ankylosing spondylitis. Sebuah penyakit yang menyerang tulang ekornya hingga membuatnya lumpuh dan tak bisa beraktivitas seperti sebelumnya.

Awalnya, sang ayah bekerja sebagai petani. Ia dan keluarganya lalu pindah ke Hefei pada tahun 2000. Di Hefei, Hao Xinli membuka toko kecil, namun sayang, kemudian ia sakit dan penyakit itu membuatnya tak bisa bekerja sama sekali. Penyakit yang dideritanya ini sendiri bermula ketika ia bersama sang istri Li Xiuru berbelanja di sebuah toko ponsel di Hefei. Karena sedang ada promo besar-besaran, mereka pun mendapatkan banyak diskon. Tapi entah kenapa, setelah mendapat banyak barang gratisan, salah satu penjaga toko marah dan ia pun menyerang Xinli. Sejak saat itulah, tulang ekor Xinli mengalami cidera dan sakit sampai saat ini.

Saat dibawa ke rumah sakit, dokter mengatakan jika tulang ekor Xinli mengalami retak. Tak hanya itu saja, tulang leher pria ini juga mengalami patah. Sayang, polisi tak menemukan penjaga toko yang menyerang Xinli. Pihak toko juga tidak memberikan kompensasi pada keluarga ini. Hal inilah yang membuat Xinli harus berjuang mencari pengobatan dengan biaya sendiri. Lama-kelamaan, dana untuk biaya pengobatan Xinli bahkan telah terkuras habis. Sang istri pun memilih meninggalkannya.

Beruntung, buah hatinya Hao Dongdong yang kini berusia 15 tahun dengan setia merawat dan menemani sang ayah. Gadis ini juga yang selama beberapa tahun terakhir mencarikan dana pengobatan untuk sang ayah. Dalam kesehariaannya, Hao mengenakan kostum sapi dan mengemis agar mendapatkan uang. Hao dan beberapa saudaranya kini telah menjadi tumpuan keluarga. Dan satu-satunya cara yang bisa ia lakukan adalah mengemis di siang hari dengan kostum sapi.

Bagi Hao, tidak mudah menjalani aktivitasnya sebagai pengemis demi pengobatan sang ayah. Tidak jarang ia diperlakukan kasar oleh orang lain dan juga dianggap sebagai penipu yang malas bekerja. Saat mencoba mencari pekerjaan sebagai pelayan toko, ia ditolak mentah-mentah oleh pemilik toko karena dianggap membawa sial. Meski begitu, dengan menjadi pengemis dan memakai kostum sapi, Hao setidaknya bisa membawa pulang uang sebesar 400 yuan atau setara dengan 800 ribu rupiah setiap harinya.

Xinli mengaku tak ingin dirinya tetap lumpuh. Ia ingin bahwa dirinya bisa kembali normal seperti semula. Dari lubuk hati yang paling dalam, Xinli mengatakan jika ia ingin kembali menjadi pelindung untuk keluarganya. Ia juga berharap bahwa putrinya Hao Dongdong bisa kembali sekolah dan mencapai cita-citanya. Keluarga ini sangat berharap agar pemerintah setempat bersedia membantunya. Keluarga ini juga berharap bahwa kehidupan mereka bisa kembali normal seperti semula.

Sedih sekali dengan cerita ini ya Ladies. Semoga saja keluarga bisa mendapatkan apa yang mereka harapkan dan hidup mereka pun menjadi lebih baik dari ini.

KISAH KAKEH DAN PENCURI PEPAYA

Saya ingin mengawali renungan kita kali ini dengan mengingatkan pada salah satu kisah kehidupan yang mungkin banyak tercecer di depan mata kita. Cerita ini tentang seorang kakek yang sederhana, hidup sebagai orang kampung yang bersahaja. Suatu sore, ia mendapati pohon pepaya di depan rumahnya telah berbuah. Walaupun hanya dua buah namun telah menguning dan siap dipanen. Ia berencana memetik buah itu di keesokan hari. Namun, tatkala pagi tiba, ia mendapati satu buah pepayanya hilang dicuri orang.



kisah inspirasi kakek dan pencuri pepaya

Kakek itu begitu bersedih, hingga istrinya merasa heran. “masak hanya karena sebuah pepaya saja engkau demikian murung” ujar sang istri.

“bukan itu yang aku sedihkan” jawab sang kakek, “aku kepikiran, betapa sulitnya orang itu mengambil pepaya kita. Ia harus sembunyi-sembunyi di tengah malam agar tidak ketahuan orang. Belum lagi mesti memanjatnya dengan susah payah untuk bisa memetiknya..”

“dari itu Bune” lanjut sang kakek, “saya akan pinjam tangga dan saya taruh di bawah pohon pepaya kita, mudah-mudahan ia datang kembali malam ini dan tidak akan kesulitan lagi mengambil yang satunya”.
Namun saat pagi kembali hadir, ia mendapati pepaya yang tinggal sebuah itu tetap ada beserta tangganya tanpa bergeser sedikitpun. Ia mencoba bersabar, dan berharap pencuri itu akan muncul lagi di malam ini. Namun di pagi berikutnya, tetap saja buah pepaya itu masih di tempatnya.

Di sore harinya, sang kakek kedatangan seorang tamu yang menenteng duah buah pepaya besar di tangannya. Ia belum pernah mengenal si tamu tersebut. Singkat cerita, setelah berbincang lama, saat hendak pamitan tamu itu dengan amat menyesal mengaku bahwa ialah yang telah mencuri pepayanya.

“Sebenarnya” kata sang tamu, “di malam berikutnya saya ingin mencuri buah pepaya yang tersisa. Namun saat saya menemukan ada tangga di sana, saya tersadarkan dan sejak itu saya bertekad untuk tidak mencuri lagi. Untuk itu, saya kembalikan pepaya Anda dan untuk menebus kesalahan saya, saya hadiahkan pepaya yang baru saya beli di pasar untuk Anda”.

Hikmah yang bisa diambil dari kisah inspirasi diatas, adalah tentang keikhlasan, kesabaran, kebajikan dan cara pandang positif terhadap kehidupan.

Mampukah kita tetap bersikap positif saat kita kehilangan sesuatu yang kita cintai dengan ikhlas mencari sisi baiknya serta melupakan sakitnya suatu “musibah”?

"Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya, dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya, dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta."
Kisah inspirasi diatas dikutip dari khutbah yang ditulis oleh ustadz Saiful Amien. Diambil dari